Minggu, 23 November 2014

Kreativitas anak usia dini melalui menggambar



A.    Kreativitas pada Anak Usia Dini
1.      Pengertian  Kreativitas.
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia . Pada dasarnya  setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat. 
Sedangkan menurut Chaplin 1989  (dalam  Rachmawati 2005 :15) mengatakan bahwa kreativitas  adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni. Atau dalam persenian atau dalam memecahkan masalah dengan metode – metode baru.
Menurut James J.Dallagher 1985 (dalam Yeni & Euis 2010 :13) mengatakan bahwa “ Creativity is a mental  pricess by  which on individual creates  now ideas  and product  in fashion that is novel  to him or her.” (Kreativitas  merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk  baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat  pada dirinya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, maupun karya nyata yang berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan merupakan hasil dari pikiran yang berdaya serta dan memecahkan masalah sesuai dengan tingkat berfikirnya.

2.      Ciri – ciri Kreativitas
Dunia kognitif anak taman kanak – kanak ialah kreatif, bebas  dan penuh imajinasi. Imajinasi anak taman kanak – kanak  terus bekerja , dan daya serap mental mereka  tentang dunia meningkat (Santrock ,1995:228).
Guilfrod 1959 ( dalam Munandar hal :271) mengemukakan ciri – ciri kreativitas    sebagai berikut :
a.       Kelancaran berfikir (Fluency of thinking) yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berfikir , yang ditekankan adalah kuantitas dan bukan kualitas.
b.      Keluwesan berfikir (Flexibility) yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,  jawaban – jawaban atau pertanyaan – pertanyaan  yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda – beda, mencari cara atau alternative yang berbeda – beda, serta mampu menggunakan bermacam – macam pendekatan atau cara pemikiran.
c.       Elaborati (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail suatu objek , gagasan atau situasi sehingga menjadi menarik.
d.      Originalitas (originality),  yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Manurut Paul Torance (dalam Suratno , 2005:11 – 14 ) menyebutkan bahwa ciri – ciri tindakan  kreatif anak TK adalah :
a.       Anak TK yang kreatif belajar dengan cara – cara yang kreatif.
Guru dalam membelajarkan anak  sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, maka anak akan belajar secara mengesannkan. Pada umumnya anak menyenangi  eksperimen, eksplorasi, manipulasi dan permainan).
b.      Anak TK yang kreatif  memiliki rentang perhatian yang  panjang terhadap  yang membutuhkan usaha kreatif.
Pada umumnya anak  mempunyai perhatian dan tertarik  terhadap sesuatu yang baru, hanya akan bertahan selama 15 menit, kemudian anak bosan dan meninggalkan.  Hal tersebut jauh berbeda dengan anak kreatif . Anak kreatif dalam mengeksplorasi, eksperimen, memanipulasi dan memainnkan  bisa lebih lama waktu yang dibutuhkan.
c.        Anak kreatif mempunyai suatu kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan.
Dalam sekelompok anak ketika sedang bermain sering ditemukan ada anak yang sekedar jadi pengikut, tetapi ada yang lebih aktif. Anak yang kreatif pada umumnya pandai dalam mengorganisasikan teman – temannya untuk mengikuti apa yang diinginkan. Anak yang kreatif adalah anak yang berdaya , dengan demikian anak kreatif sering merasa lebih daripada anak yang lain.
d.       Anak yang kreatif dapat kembali pada sesuatu  yang sudah dikenalnya  dan melihat dari cara yang berbeda.
Anak kreatif  merupakan anak yang  suka belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak tidak lekas bosan  untuk mendapatkan pengalaman yang sama berkali – kali.
e.       Anak yang kreatif belajar banyak  melalui fantasi  dan memecahkan masalah dengan menggunakan pengalamannya.
Anak kreatif akan selalu haus akan pengalaman baru.  Dengan demikian anak kreatif  tidak bosan – bosannya belajar untuk memperoleh pengalaman baru.
f.       Anak kreatif menikmati permainan dengan kata – kata  dan tempat sebagai pencerita yang alamiah.
Ada beberapa pertimbangan dasar mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini. Selain karena usia prasekolah merupakan usia yang subur untuk mengembangkan kreativitas anak. Juga anak taman kanak –kanak memiliki banyak ciri  kepribadian kreatif. Kreatif anak taman  kanak – kanak  nampak dari kecenderungan  untuk mengenal dunianya, menjajaki lingkungannya, menemukan sesuatu  yang baru (baru bagi dirinya), membentuk dengan  cara – cara yang unik dan kreatif.
Jadi ciri – ciri pribadi kreatif anak taman kanak –kanak  dapat didapatkan  apabila anak dibimbing  dengan benar oleh guru/pembimbingnya. Anak yang kreatif tidak  tidak harus memiliki  semua pribadi tersebut diatas, tetapi apabila  dua atau tiga dari ciri tersebut diatas sudah dimiliki anak , maka anak tersebut sudah termasuk kreatif.

3.      Bentuk  Kreativitas Anak Taman Kanak – kanak
    Kreativitas  anak didorong kefitrahannya sebagai manusia yang berfikir.  Anak menjadi kreatif juga  karena mereka membutuhkan  pemuasan dorongan emosi. Kreativitas anak  dikoridori  oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi  serta fantasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame – frame  apapun. Artinya, mereka memiliki  kebebasan dan keleluasaan beraktivitas. Sedangkan bentuk kreativitas pada anak taman kanak – kanak dapat digambarkan seperti berikut :
Tabel 2.1 : Bentuk Kreatifitas Anaka Taman – Kanak
No
Bidang
Bentuk Kreativitas
1
Bahasa
Humor (kejutan, release, ketidaksinkronan)
Coinage, bermain peran
Teka – Teki , permainan bahasa
Menebak lirik, membelokkan lirik
2
Musik
Mencipta lagu, bersenandung
Mengisi kata – kata dalam lagu
Menebak nada, membelokkan nada
Memukul benda, menikmati bunyinya
4
Visual
Menggambar sesuai imajinasi
Memberi warna sesuai keinginan
Menggambar sesuai persepsi
Bermain bayangan
5
Kinestetic  Sosial
Berjoged dan membuat gerakan/ tarian sendiri
Gerak dan lagu
Menirukan gerakan orang (senam fantasi)

(dikutip dari :staf.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KREATIVITASANAKUSIADINI.pdf)

4.      Faktor – faktor yang yang mempengaruhi kreatifitas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah:
a.       Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
1)      Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan
2)      Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
3)      Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
b.      Faktor eksternal (Lingkungan)
Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
1)      Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media,
2)      Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat,
3)      Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang,
4)      Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin,
5)      Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati,
6)      Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda,
7)      Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda,
8)      Adanya interaksi antara individu yang berhasil, dan
9)      Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.
Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari pendidik (http://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/faktor -faktor-yang-mempengaruhi-kreativitas/  diunduh tanggal 8 Oktober 2014).

B.     Metode Menggambar dan Pengajarannya
1.      Pengertian Menggambar
Menggambar sebagai salah satu bentuk seni yang diberikan pada anak usia dini (Taman Kanak – Kanak ) Aktivitas menggambar dimaknai untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian anak agar kemampuan logika dan emosinya tumbuh berkembang dengan seimbang. Seperti yang  diungkapkan oleh  Indrati (2005 :4)  bahwa dengan menggambar  anak bisa mengeluarkan ekspresi  dan imajinasinya tanpa batas. Pada proses inilah anak dapat mengembangkan  gagasan, menyalurkan emosinya,  menumbuhkan minat seni dan kreativitasnya.
Visualisasi tindakan kreativ mampu terungkap dalam karya seni atau hasil dari imajinasi yang dimiliki anak..Pengalaman atau peristiwa yang dialami anak tersebut , dirasa dan diolah dalam bentuk imajinasi sebagai langkah awal tindak  kreatif  (belum direalisasikan ) . Sesuai dengan pendapat  Rohidi (2000:120) bahwa dunia seni adalah dunia imajinasi , maka sudah pada tempatnyalah apabila anak menceritakan imajinasinya itu kedalam bentuk suatu karya seni yaitu dengan menggambar..
Menggambar bagi anak adalah bentuk dari hasil pengalaman ekspresi dan imajinasinya yang kreatif. Dalam menggambar bentuk ekspresi emosional adalah ungkapan kebebasan dan demokrasi berfikir, berkreasi, dan bertindak positif. Lebih mengutamakan kepentingan ungkapan fungsi jiwa yang menekankan pada proses kegiatan untuk mengembangkan  kepribadian.  Menggambar adalah kegiatan – kegiatn membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat.bisa pula menggambar mempunyai arti membuat tanda – tanda tertentu  diatas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar (Wikipedia Indonesia :2009 di unduh pada tanggal 8 Oktober 2014)
Melalui menggambar anak dapat merefleksikan kebutuhan jiwa dan fisiknya (gerakan tangan ) sehingga begitu banyak manfaat dari menggambar. Secara leluasa  anak dapat memilih media yang akan dipakai ,sehingga melalui menggambar mereka mempunyai kesempatan bereksplorasi terhadap media tersebut.
Secara visual anak dapat mengkomunikasikan permainan dan cerita yang dibangun melalui ekspresi, imajinasi dan kreasinya sehingga bentuk  – bentuk  gambar mereka sebenarnya adalah symbol yang dimaknai sebagi bentuk gagasan yang imajinatif dan kreatif.  Yang secara kognitif membutuhkan binaan.  Melalui menggambar anak dapat merefleksikan kebutuhan  jiwa dan fisiknya , karena untuk anak TK, gambar adalah bentuk komunikasi yang divisualkan.

2.      Pengajaran Menggambar di TK
Pengajaran menggambar (bagian dari aspek seni ) bertujuan supaya anak mempunyai kemampuan dasar untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media (Depdiknas 2004:25). Berarti bahwa dalam pengajaran menggambar digunakan pendekatan yang berbasis anak (student centered ) dengan tipe demokratis.
 Menurut Sudjana (1989:158) Dengan melalui tahapan – tahapan dalam pembelajaran menggambar di taman kanak – kanak sesuai dengan  kurikulum 2004 yang dilakukan dengan pendekatan tema dapat disampaikan pada anak disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau lingkungan setempat. Sajian tema sebagai materi pembelajaran menggambar tidak lepas dari tujuan membina fungsi – fungsi jiwa anak yaitu kreasi, imajinasi dan ekspresi dengan tidak terlepas dari fungsi ketrampilannya. (dalam hal ini spontanitas dalam menggores).
Dalam proses penciptaan seni rupa (menggambar)  di taman kanak – kanak dapat dikategorikan sebagai berikut:
a)      Mengamati (seeing) , yang memberi kesempatan / peluang untuk mengembangkan kepekaan persepsi ( perceptual awareness) melalui kegiatan  mengembangkan penglihatan kritis.
b)      Merasakan (Feeling), yang memberi peluang untuk  mengembangkan “respon estetis”  (Aesthetic  awareness) melalui kegiatan apresiasi  dan pengembangan kepekaan penilaian  estetis.
c)      Berpikir (Thinking) , yang memberi peluang  untuk mengembangkan  kemampuan mengevaluasi  dan mengapresiasi melalui evaluasi objektif  dan diskriminasi /perbedaan personal.
d)     Melakukan (Doing) , yang  memberikan peluang untuk mengembangkan ketrampilan  (Skills), memanipulasi alat dan media dalam menghadirkan visual  – form (bentuk – bentuk visual) yang merupakan ungkapan  emosi,
Gagasan dan perasaan. (dikutip dari: bangrahman.blogspot.com./2009 di unduh pada tanggal 2 Oktober 2014).
Dapat disimpulkan disini dalam proses belajar menggambar yang mencakup berbagai tema sesuai dengan kurikulum TK bertujuan untuk memenuhi kepentingan perkembangan potensi anak. tersirat didalamnya yaitu pembentukan fungsi jiwa anak dalam bentuk karya gambarnya.

C.    Kerangka Berpikir
  Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dan dapat dilahirkan dari orang yang cerdas yang memiliki kondisi psikhologis yang sehat. Kreativitas  menggambar anak taman kanak – kanak yang indikatornya  adalah antara lain ;keaslian (originality),  keluwesan (flexibilitas), kelancaran (fluency) dan penguraian/ keterperincian (elaboraty) perlu ditingkatkan , karena kreativitas tidak hanya kemampuan otak saja, namun perkembangan emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh untuk melalui karya kreatif.
   Peneliti punya pendapat bahwa melalui kegiatan menggambar dapat mengembangkan kreativitas pada kemampuan motorik halus anak dan juga  dapat digunakan untuk perkembangan ketika imajinasi kreatif dibuat anak, maka perasaan menghargai  diri sendiri akan berkembang , anak – anak menemukan kebebasan dalam berekspresi dan bereksplorasi

2 komentar:

TANYA UT