A.
Kreativitas pada Anak Usia Dini
1.
Pengertian Kreativitas.
Kreativitas merupakan
salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri
(aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia . Pada dasarnya
setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas
dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang
tepat.
Sedangkan menurut
Chaplin 1989 (dalam Rachmawati 2005 :15) mengatakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni. Atau
dalam persenian atau dalam memecahkan masalah dengan metode – metode baru.
Menurut James
J.Dallagher 1985 (dalam Yeni & Euis 2010 :13) mengatakan bahwa “ Creativity is a mental pricess
by which on individual creates now ideas and product in
fashion that is novel to him or her.” (Kreativitas merupakan
suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk
baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat
pada dirinya.
Berdasarkan uraian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kreativitas adalah kemampuan
untuk menghasilkan gagasan baru, maupun karya nyata yang berbeda dengan apa
yang telah ada sebelumnya dan merupakan hasil dari pikiran yang berdaya serta
dan memecahkan masalah sesuai dengan tingkat berfikirnya.
2.
Ciri – ciri Kreativitas
Dunia kognitif anak
taman kanak – kanak ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Imajinasi
anak taman kanak – kanak terus bekerja , dan daya serap mental mereka
tentang dunia meningkat (Santrock ,1995:228).
Guilfrod 1959 ( dalam
Munandar hal :271) mengemukakan ciri – ciri kreativitas
sebagai berikut :
a. Kelancaran berfikir (Fluency of thinking) yaitu kemampuan
untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara
cepat. Dalam kelancaran berfikir , yang ditekankan adalah kuantitas dan bukan
kualitas.
b. Keluwesan berfikir (Flexibility) yaitu kemampuan untuk
memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan –
pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda – beda, mencari cara atau alternative yang berbeda – beda,
serta mampu menggunakan bermacam – macam pendekatan atau cara pemikiran.
c. Elaborati (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menambahkan atau memperinci detail – detail suatu objek , gagasan atau situasi
sehingga menjadi menarik.
d. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik
atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.
Manurut Paul Torance
(dalam Suratno , 2005:11 – 14 ) menyebutkan bahwa ciri – ciri tindakan
kreatif anak TK adalah :
a.
Anak TK yang kreatif belajar dengan cara – cara yang
kreatif.
Guru dalam membelajarkan anak
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, maka anak akan belajar secara
mengesannkan. Pada umumnya anak menyenangi eksperimen, eksplorasi,
manipulasi dan permainan).
b.
Anak TK yang kreatif memiliki rentang perhatian
yang panjang terhadap yang membutuhkan usaha kreatif.
Pada umumnya anak mempunyai
perhatian dan tertarik terhadap sesuatu yang baru, hanya akan bertahan
selama 15 menit, kemudian anak bosan dan meninggalkan. Hal tersebut jauh
berbeda dengan anak kreatif . Anak kreatif dalam mengeksplorasi, eksperimen,
memanipulasi dan memainnkan bisa lebih lama waktu yang dibutuhkan.
c.
Anak kreatif
mempunyai suatu kemampuan mengorganisasikan yang menakjubkan.
Dalam sekelompok anak ketika sedang
bermain sering ditemukan ada anak yang sekedar jadi pengikut, tetapi ada yang
lebih aktif. Anak yang kreatif pada umumnya pandai dalam mengorganisasikan
teman – temannya untuk mengikuti apa yang diinginkan. Anak yang kreatif adalah
anak yang berdaya , dengan demikian anak kreatif sering merasa lebih daripada
anak yang lain.
d.
Anak yang kreatif dapat kembali pada sesuatu yang
sudah dikenalnya dan melihat dari cara yang berbeda.
Anak kreatif merupakan anak
yang suka belajar untuk memperoleh pengalaman. Anak tidak lekas
bosan untuk mendapatkan pengalaman yang sama berkali – kali.
e.
Anak yang kreatif belajar banyak melalui fantasi
dan memecahkan masalah dengan menggunakan pengalamannya.
Anak kreatif akan selalu haus akan
pengalaman baru. Dengan demikian anak kreatif tidak bosan –
bosannya belajar untuk memperoleh pengalaman baru.
f.
Anak kreatif menikmati permainan dengan kata – kata
dan tempat sebagai pencerita yang alamiah.
Ada beberapa
pertimbangan dasar mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini. Selain karena
usia prasekolah merupakan usia yang subur untuk mengembangkan kreativitas anak.
Juga anak taman kanak –kanak memiliki banyak ciri kepribadian kreatif.
Kreatif anak taman kanak – kanak nampak dari kecenderungan
untuk mengenal dunianya, menjajaki lingkungannya, menemukan sesuatu yang
baru (baru bagi dirinya), membentuk dengan cara – cara yang unik dan
kreatif.
Jadi ciri – ciri
pribadi kreatif anak taman kanak –kanak dapat didapatkan apabila
anak dibimbing dengan benar oleh guru/pembimbingnya. Anak yang kreatif
tidak tidak harus memiliki semua pribadi tersebut diatas, tetapi
apabila dua atau tiga dari ciri tersebut diatas sudah dimiliki anak ,
maka anak tersebut sudah termasuk kreatif.
3.
Bentuk Kreativitas Anak Taman Kanak – kanak
Kreativitas
anak didorong kefitrahannya sebagai manusia yang berfikir. Anak menjadi kreatif juga karena mereka
membutuhkan pemuasan dorongan emosi. Kreativitas anak
dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta
fantasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame – frame apapun. Artinya, mereka
memiliki kebebasan dan keleluasaan beraktivitas. Sedangkan bentuk kreativitas
pada anak taman kanak – kanak dapat digambarkan seperti berikut :
Tabel
2.1 : Bentuk Kreatifitas Anaka Taman – Kanak
No
|
Bidang
|
Bentuk Kreativitas
|
1
|
Bahasa
|
Humor (kejutan,
release, ketidaksinkronan)
Coinage, bermain
peran
Teka – Teki , permainan
bahasa
Menebak lirik,
membelokkan lirik
|
2
|
Musik
|
Mencipta lagu,
bersenandung
Mengisi kata – kata
dalam lagu
Menebak nada,
membelokkan nada
Memukul benda,
menikmati bunyinya
|
4
|
Visual
|
Menggambar sesuai
imajinasi
Memberi warna
sesuai keinginan
Menggambar sesuai
persepsi
Bermain bayangan
|
5
|
Kinestetic
Sosial
|
Berjoged dan
membuat gerakan/ tarian sendiri
Gerak dan lagu
Menirukan gerakan
orang (senam fantasi)
|
(dikutip dari :staf.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/KREATIVITASANAKUSIADINI.pdf)
4.
Faktor – faktor yang yang mempengaruhi kreatifitas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kreativitas menurut Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah:
a.
Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang
berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
1)
Keterbukaan terhadap
pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap
pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman
hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa
kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu
kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan
2)
Evaluasi internal, yaitu
kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang
ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang
lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan
kritikan dari orang lain.
3)
Kemampuan untuk bermaian dan
mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau
membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
b.
Faktor eksternal
(Lingkungan)
Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat
mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung
keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan
dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat
mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi
pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya
kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan
mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
1)
Tersedianya sarana
kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media,
2)
Adanya keterbukaan terhadap
rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat,
3)
Menekankan pada becoming dan
tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan
untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang,
4)
Memberi kebebasan terhadap
semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin,
5)
Adanya kebebasan setelah
pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan
kebebasan dapat dinikmati,
6)
Keterbukaan terhadap
rangsangan kebudayaan yang berbeda,
7)
Adanya toleransi terhadap
pandangan yang berbeda,
8)
Adanya interaksi antara
individu yang berhasil, dan
9)
Adanya insentif dan
penghargaan bagi hasil karya kreatif.
Sedangkan lingkungan dalam
arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga
orang tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan
pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar pengaruhnya
terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas,
yaitu berasal dari pendidik (http://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/faktor
-faktor-yang-mempengaruhi-kreativitas/
diunduh tanggal 8 Oktober 2014).
B.
Metode Menggambar dan Pengajarannya
1.
Pengertian Menggambar
Menggambar sebagai
salah satu bentuk seni yang diberikan pada anak usia dini (Taman Kanak – Kanak
) Aktivitas menggambar dimaknai untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian
anak agar kemampuan logika dan emosinya tumbuh berkembang dengan seimbang.
Seperti yang diungkapkan oleh Indrati (2005 :4) bahwa dengan
menggambar anak bisa mengeluarkan ekspresi dan imajinasinya tanpa
batas. Pada proses inilah anak dapat mengembangkan gagasan, menyalurkan
emosinya, menumbuhkan minat seni dan kreativitasnya.
Visualisasi tindakan
kreativ mampu terungkap dalam karya seni atau hasil dari imajinasi yang
dimiliki anak..Pengalaman atau peristiwa yang dialami anak tersebut , dirasa
dan diolah dalam bentuk imajinasi sebagai langkah awal tindak
kreatif (belum direalisasikan ) . Sesuai dengan pendapat Rohidi
(2000:120) bahwa dunia seni adalah dunia imajinasi , maka sudah pada
tempatnyalah apabila anak menceritakan imajinasinya itu kedalam bentuk suatu
karya seni yaitu dengan menggambar..
Menggambar bagi anak
adalah bentuk dari hasil pengalaman ekspresi dan imajinasinya yang kreatif.
Dalam menggambar bentuk ekspresi emosional adalah ungkapan kebebasan dan
demokrasi berfikir, berkreasi, dan bertindak positif. Lebih mengutamakan
kepentingan ungkapan fungsi jiwa yang menekankan pada proses kegiatan untuk
mengembangkan kepribadian. Menggambar adalah kegiatan – kegiatn
membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat.bisa pula
menggambar mempunyai arti membuat tanda – tanda tertentu diatas permukaan
dengan mengolah goresan dari alat gambar (Wikipedia Indonesia :2009 di unduh
pada tanggal 8 Oktober 2014)
Melalui menggambar
anak dapat merefleksikan kebutuhan jiwa dan fisiknya (gerakan tangan ) sehingga
begitu banyak manfaat dari menggambar. Secara leluasa anak dapat memilih
media yang akan dipakai ,sehingga melalui menggambar mereka mempunyai
kesempatan bereksplorasi terhadap media tersebut.
Secara visual anak
dapat mengkomunikasikan permainan dan cerita yang dibangun melalui ekspresi,
imajinasi dan kreasinya sehingga bentuk – bentuk gambar mereka
sebenarnya adalah symbol yang dimaknai sebagi bentuk gagasan yang imajinatif
dan kreatif. Yang secara kognitif membutuhkan binaan. Melalui
menggambar anak dapat merefleksikan kebutuhan jiwa dan fisiknya , karena
untuk anak TK, gambar adalah bentuk komunikasi yang divisualkan.
2.
Pengajaran Menggambar di TK
Pengajaran menggambar
(bagian dari aspek seni ) bertujuan supaya anak mempunyai kemampuan dasar untuk
mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media (Depdiknas 2004:25).
Berarti bahwa dalam pengajaran menggambar digunakan pendekatan yang berbasis
anak (student centered ) dengan tipe
demokratis.
Menurut Sudjana
(1989:158) Dengan melalui tahapan – tahapan dalam pembelajaran menggambar di
taman kanak – kanak sesuai dengan kurikulum 2004 yang dilakukan dengan
pendekatan tema dapat disampaikan pada anak disesuaikan dengan situasi dan
kondisi atau lingkungan setempat. Sajian tema sebagai materi pembelajaran
menggambar tidak lepas dari tujuan membina fungsi – fungsi jiwa anak yaitu
kreasi, imajinasi dan ekspresi dengan tidak terlepas dari fungsi
ketrampilannya. (dalam hal ini spontanitas dalam menggores).
Dalam proses
penciptaan seni rupa (menggambar) di taman kanak – kanak dapat
dikategorikan sebagai berikut:
a)
Mengamati (seeing)
, yang memberi kesempatan / peluang untuk mengembangkan kepekaan persepsi (
perceptual awareness) melalui kegiatan mengembangkan penglihatan kritis.
b)
Merasakan (Feeling),
yang memberi peluang untuk mengembangkan “respon estetis” (Aesthetic awareness) melalui kegiatan
apresiasi dan pengembangan kepekaan penilaian estetis.
c)
Berpikir (Thinking)
, yang memberi peluang untuk mengembangkan kemampuan
mengevaluasi dan mengapresiasi melalui evaluasi objektif dan
diskriminasi /perbedaan personal.
d)
Melakukan (Doing)
, yang memberikan peluang untuk mengembangkan ketrampilan (Skills), memanipulasi alat dan media
dalam menghadirkan visual – form (bentuk – bentuk visual) yang merupakan
ungkapan emosi,
Gagasan dan
perasaan. (dikutip dari: bangrahman.blogspot.com./2009 di unduh pada tanggal 2 Oktober 2014).
Dapat disimpulkan
disini dalam proses belajar menggambar yang mencakup berbagai tema sesuai dengan
kurikulum TK bertujuan untuk memenuhi kepentingan perkembangan potensi anak.
tersirat didalamnya yaitu pembentukan fungsi jiwa anak dalam bentuk karya
gambarnya.
C.
Kerangka Berpikir
Kreativitas
merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dan dapat dilahirkan
dari orang yang cerdas yang memiliki kondisi psikhologis yang sehat.
Kreativitas menggambar anak taman kanak – kanak yang indikatornya
adalah antara lain ;keaslian (originality),
keluwesan (flexibilitas), kelancaran
(fluency) dan penguraian/
keterperincian (elaboraty) perlu ditingkatkan
, karena kreativitas tidak hanya kemampuan otak saja, namun perkembangan emosi
dan kesehatan mental sangat berpengaruh untuk melalui karya kreatif.
Peneliti
punya pendapat bahwa melalui kegiatan menggambar dapat mengembangkan
kreativitas pada kemampuan motorik halus anak dan juga dapat digunakan
untuk perkembangan ketika imajinasi kreatif dibuat anak, maka perasaan
menghargai diri sendiri akan berkembang , anak – anak menemukan kebebasan
dalam berekspresi dan bereksplorasi
terimakasih atas ilmunya ...................
BalasHapusijin copy sama teh... hehe makasih...
BalasHapus